Pagi yang cerah di hari Kamis, tanggal 14 Juli 2016. Ini merupakan hari pertama saya menjalani kegiatan di sekolah baru. Saya hadir menggunakan seragam kebanggaan putih hijau, seragam yang menemani saya selama 3 tahun berjuang di bangku Sekolah Menengah Pertama. Wajar saja, celana dan baju ini terasa sangat mengatung.

Najaah Sabila, atau yang akrab saya panggil Ina ini merupakan teman seperjuangan satu-satunya yang berasal dari sekolah asal saya. Kami bagai anak kehilangan induknya dihari pertama haha. Saya pun belajar bagaimana cara membaur dengan teman-teman yang belum saya kenal sebelumnya. Untungnya ada 2 teman SD saya yang kembali bertemu disini. Ia bernama Helmi dan Ipul, setidaknya mereka lah yang bisa saya ajak berbincang pada awalnya.

Kegiatan hari ini merupakan kegiatan awal sebelum PLS dilaksanakan, yaitu pra-PLS yang berisi perkenalan dan sosialisasi berkaitan dengan kurikulum sekolah dan kegiatan.
Jam menunjukkan pukul 1 siang, kelompok PLS sudah diumumkan dan nama saya terpampang di kelompok 1. Disini saya bertemu kawan-kawan baru serta 3 kakak kelas yang menjadi Pembimbing Kelompok dan Koordinator. Mereka adalah Kak Farrel Jeremiah, Kak Dewi Halimah, serta Kak Alif Abdul Rahman sebagai koordinator kelompok.

Bicara tentang atribut serta barang bawaan, tahun ini masa orientasi sekolah didesain sangat nyaman dan tidak memberatkan siswa. Hal itu terjadi berkat Permendikbud No. 18 Tahun 2016, tentang masa orientasi siswa. Yang mana dalam peraturan tersebut pada intinya kegiatan orientasi siswa tidak boleh memberatkan dan bersifat membodoh-bodohi. Banyak pro dan kontra yang timbul dari Peraturan Menteri tersebut, dillihat dari sisi positifnya sekolah-sekolah yang selama ini masih menerapkan hal-hal yang tidak mendidik dalam kegiatannya, sekarang menjadi hilang. Namun beberapa beranggapan bahwa hal tersebut membuat siswa tidak siap menghadapi tugas-tugas atau beban yang akan dihadapinya di SMA nanti. Well, terlepas dari hal itu semua kegiatan PLS di SMAN 1 Bekasi berjalan dengan sangat baik dan berisi kegiatan yang positif.

Hari pertama, tepat pukul 7 upacara pembukaan dilaksanakan dan PLS resmi dibuka oleh Kepala3  SMAN 1 Bekasi, bapak Mawar S. Pd. Balon yang terbang menandakan awal yang baru bagi kami. Menuju ke awan bersama impian yang kami gantungkan.

Kegiatan hari pertama diisi dengan safari sekolah. Kami diperkenalkan dengan lingkungan sekolah, serta sekbid-sekbid OSIS SMAN 1 Bekasi. Dilanjutkan dengan seminar-seminar seputar wawasan lingkungan, pembinaan olimpiade, serta kurikulum.

Di hari kedua, kami berangkat ke sekolah menggunakan seragam olahraga sekolah asal. Lapangan sekolah tampak sangat berwarna dengan seragam yang berbeda-beda. Keindahan tercipta dari ragam warna yang ada. 

Yup, kegiatan hari ini adalah senam bersama. Keseruan terjalin di antara kami. Ditambah dengan penampilan instruktur senam yang nyentrik, membuat tawa canda menghiasi hari. Kegiatan dilanjutkan dengan hunting tanda tangan guru dan kakak osis. Hal ini dijadikan sebagai ajang perkenalan dengan para guru serta kakak-kakak panitia.

Hari ketiga, sekaligus hari terakhir kegiatan PLS. Diisi dengan Gebyar Ekskul, dimana kami sebagai siswa baru dipersilahkan untuk memilih beberapa ekstrakulikuler yang akan menjadi kegiatan tambahan di sekolah, Setiap ekskul bersaing untuk mendapatkan anggota baru dengan menunjukkan segala keunggulannya. Dilanjutkan dengan atraksi RW. Para peserta dibagi ke dalam 3 RW, masing-masing RW terbagi atas 4 kelompok. Dan saya masuk ke dalam RW 1. Kami menampilkan atraksi yang bisa dibilang tidak terlalu rapih secara penampilan, namun kami lah penampilan yang paling dapat menarik antusias penonton. Terbukti, kami mendapat predikat sebagai RW dengan atraksi terbaik.

Tak terasa hari sudah kunjung sore, upacara penutupan pun digelar. Kata-kata serta pesan Kepala Sekolah menutup jalannya kegiatan ini, nametag yang kami lepas menjadi simbol tanda berakhirnya Masa Pengenalan Sekolah Bagi Siswa Baru SMAN 1 Bekasi 2016. 3 hari yang sangat berkesan, membentuk kami sebagai kelompok yang mulai merangkul satu sama lain. Teman-teman yang hangat, serta kakak panitia yang bersahabat membuat saya sangat berkesan dengan Kelompok 1.

Dan, sebagi kejutan sekaligus hadiah dari kakak panitia, kami diberi sambutan dan sorak sorai ketika berjalan keluar sekolah. Mereka bertepuk tangan sambil berteriak "Selamat yaa, ciee anak SMA cieee". Hal itu membuat saya sadar bahwa akhirnya saya resmi menjadi anak SMA. Dan inilah awal yang baru.

Halo semuanya, nama saya Arinalhaqa Wiratama Ardiantoro. Sekarang saya bersekolah di SMAN 1 Bekasi dan duduk di bangku kelas 10.

Di entri kali ini, saya akan menceritakan kisah perjuangan saya ketika harus berjuang menghadapi mekanisme dan alur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMAN 1 Bekasi.

Sebelumnya, saya bersekolah di SMP Al Muslim Tambun, Bekasi. Ketika kelulusan tiba alhamdulillah saya mendapatkan hasil Ujian Nasional yang cukup memuaskan. Dengan hasil tersebut, sebenarnya saya berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke salah satu SMA negeri di Jakarta, namun apa daya karena kuota yang terbatas dan persaingan yang ketat, akhirnya saya mengurungkan niat saya tersebut.

Tak lama-lama berlarut dalam kesedihan, saya langsung menyiapkan diri untuk PPDB Kota Bekasi. Tepat tanggal 17 Juni 2016, saya bersama ayah saya bergegas menuju Smansa. Dengan membawa persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan. Namun, tak disangka. Ternyata ada satu berkas yang saya tidak bawa, karena saya sama sekali tidak mengetahui hal tersebut. Semestinya, saya harus menginput nilai raport semester 1-5 mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris ke website PPDB SMAN 1 Bekasi lalu membawa print out hasil input tersebut. Karena saya tidak teliti untuk membuka website sekolah Smansa, akhirnya kedatangan saya pada hari itu berbuah sia-sia.

(Pict by: Uploader)

Hari Senin, tanggal 19 Juni 2016 saya sudah berangkat dari rumah pukul 6 pagi. Ketika sampai, terlihat parkiran sekolah yang sudah ramai dipenuhi mobil-mobil. Tanpa membuang waktu, saya langsung masuk ke dalam. Sebenarnya, saya sudah mengetahui kalau jadwal verifikasi raport saya seharusnya dihari ke-4, namun saya tetap nekat untuk menerobos verifikasi di hari ke-2. Alhasil, ternyata rencana (kurang baik) saya tidak berjalan lancar. Yang ada malah, saya diminta kembali lagi di hari ke-4 dimana hari yang seharusnya saya datang. 2 kali sudah saya datang tanpa hasil yang memuaskan.

Akhirnya di hari ke-4 saya datang kembali ke Smansa. Seluruh berkas sudah saya cek dengan teliti, sehingga saya berharap tidak ada lagi hal-hal yang membuat saya harus pulang dengan hasil hampa. Dan alhamdulillah, setelah mengambil nomor antrian saya berhasil memverifikasi raport dan memasukkan data saya. 

Tidak berhenti sampai disitu, saya masih harus mengurus surat pindah rayon ke Dinas Pendidikan Kota Bekasi. Karena saya berasal dari sekolah wilayah luar Kota Bekasi. Sekaligus mengambil PIN PPDB online di Dinas Pendidikan tersebut. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, walaupun harus sedikit menunggu karena seluruh peserta didik yang pindah rayon baik di tingkat SMP SMA SMK berkumpul disitu yang membuat antrian cukup panjang. Seluruh berkas tersebut saya berikan kembali ke Smansa, dan saya sudah dapat menginput data saya ke website PPDB online untuk bersaing dengan ratusan siswa lainnya.

Perang pun dimulai. Tanggal 27 Juni 2016, adalah hari pertama seleksi online dibuka. Karena saya berasal dari luar wilayah Kota Bekasi, maka saya harus input melalui jalur luar kota. Perasaan campur aduk terasa, tak sabar rasanya di hari pertama saya sudah menginput data saya ke dalam website. Pukul 11.30 saya menginput, dan alhamdulillah saya bertengger di posisi 2 dari 19 kuota yang tersedia sampai hari terakhir seleksi online ditutup.

Rangkaian proses daftar ulang dan lapor diri pun telah dilakukan, dan saya sudah bisa dikatan sebagai anak SMA hahahahaha